Friday, April 23, 2010

Menteri Pertanian, Suswono dan Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi saat panen jagung di Desa Pringgabaya, Lotim, kemarin.


Selong (Suara NTB)-
Harga lelang jagung pipilan hasil panen petani NTB hingga pekan ini mencapai harga Rp 2.450 per kilogram. Harga tersebut masih berpeluang naik secara signifikan dan akan melebihi harga standar nasional yang Rp 2.300 per kilogram.

Demikian antara lain terungkap saat dilakukan demonstrasi lelang perdana secara elektronik jagung pipilan NTB di pasar fisik oleh PT iPASAR Cabang Lombok Timur (Lotim), di Desa Labuhan Lombok , Kecamatan Pringgabaya, Kamis (22/4) kemarin.

Demonstrasi pelelangan perdana tersebut dihadiri oleh Menteri Pertanian, Suswono, Gubernur NTB, TGH.M. Zainul Majdi, MA, Bupati Lotim H. M. Sukiman Azmy serta jajaran Muspida Pemprov NTB dan Pemkab Lotim serta para unsur petani dan pedagang jagung .

PT iPASAR memperlihatkan bahwa lelang elektronik yang dibuka sejak pukul 10.00 WITA hingga 12.00 WITA terlihat penawaran tertinggi dari seluruh Indonesia mencapai angka Rp 2.450 dari harga standar nasional yang dipasang, yakni Rp 2.300. ’’Pelelangan secara online via internet ini dapat diikuti oleh siapa saja di seluruh Indonesia , dan bahkan juga diseluruh dunia,” ujar salah seorang dari pihak PT iPASAR yang melakukan demonstrasi pada lelang perdana itu.

Direksi PT iPASAR, Adi Sasono mengatakan, selama ini petani dalam memasarkan hasil panennya selalu mengalami kerugian, sementara keuntungan hanya berpihak kepada para pengusaha dan tengkulak. Hal itu menurut Adi Sasono yang juga mantan Menteri Koperasi dan UKM RI itu, semata-mata disebabkan karena tidak adanya transparansi pasar terhadap harga hasil panen petani.’’Yang mestinya terjadi yakni petani dengan pengusaha atau tengkulak harus sama-sama dapat untung, jangan ada keuntungan yang hanya dapat dinikmati oleh satu pihak,’’ ujarnya.

Karena itu, dengan adanya pelelangan secara elektronik itu petani akan lebih sejahtera dan selalu dapat keuntungan dari hasil panennya. ‘’Sebab dengan sistem pelelangan elektronik, berbisnis internet itu akan menjadi lebih transparan, di mana petani juga akan mengetahui kisaran harga tawar jagung mereka.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan petani memiliki peranan yang sangat strategis untuk membangun perekonomian di negeri ini, sebab menurutnya Indonesia memiliki lahan pertanian yang sangat luas. ’’Anehnya berdasarkan data yang ada, 60 persen penerima beras raskin adalah dari kalangan petani,’’ ujarnya.

Menurutnya, bahwa hal itu menandakan kesejahteraan petani di nusantara ini belum terjamin, dan itu juga merupakan sebuah pertanda ada kesalahan sistem sehingga petani selalu berada di pihak yang rugi dalam penjualan hasil pertanian.

Lebih jauh menteri mengatakan, bahwa sistem pelelangan elektronik itu merupakan hal yang sangat penting dalam memutuskan mata rantai para tengkulak, sehingga dengan demikian para petani tidak lagi menjadi pihak yang terus merugi. ’’Ini juga sangat berarti dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani,’’ ujarnya

Selain itu, Gubernur NTB, H Zainul Majdi, mengatakan jagung merupakan salah satu komoditi unggulan dari tiga komoditi unggulan yang telah ditetapkan Pemprov NTB. Ke tiga komoditas unggulan itu meliputi, Sapi, Jagung, dan Rumput Laut atau dengan singkatan PIJAR. Selama lima tahun terakhir ini, khusus komoditi jagung pipilan NTB terus mengalami peningkatan hingga 35 persen setiap tahunnya. Dan untuk tahun 2010 ini stok jagung NTB telah mencapai 975 ton.

’’Peningkatan produksi jagung di NTB ini merupakan hasil kerja keras dari masyarakat petani kita, bukan para pejabat,’’ ujar gubernur yang disambut tepuk riuh para petani yang hadir pada saat itu. Lebih jauh Gubernur Zainul Majdi menandaskan, bahwa selain tiga komoditi unggulan yang telah ditetapkan tadi, selama ini pihak Pemprov NTB juga tengah melakukan pengkajian dan pengembangan komoditas lainnya yang dapat diunggulkan. Bersama dengan Gubernur NTB, Adi Sasono dan Bupati Lotim, Menteri Pertanian Suswono melakukan panen jagung di kebun salah seorang petani di Desa Pringgabaya. (038)

0 ulasan :

Post a Comment

terima kasih karena berkunjung di halaman kami...